Kemajuan dunia digital membuat disrupsi besar-besaran di semua aspek kehidupan. Bagi berbagai sektor kehidupan, kemajuan teknologi adalah sesuatu yang menguntungkan, tapi bagi dunia anak hal ini dapat menjadi aspek yang kurang menguntungkan.
Di satu sisi, anak memang dapat mengakses banyak pengetahuan dari dunia digital,tapi di sisi lain dunia digital juga “merampas” mereka dari keterampilan bersosialiasi.
Kehidupan pasca pandemi sejak Maret 2020, membuat anak-anak dipaksa bersekolah dengan memakai gawai, dan mereka terpaksa berkomunikasi dan bertatap muka secara virtual. Anak-anak yang pada awalnya senang saat bertemu dengan teman secara langsung (khususnya pada usia SMP dimana masa pubertas dimulai), akhirnya memiliki kebiasaan baru yaitu bersosialisasi secara virtual.
Ketika pembelajaran tatap muka kembali dimulai, anak menjadi “cangung” untuk bergaul, yang artinya terjadi kemunduran dalam keterampilan bersosialisasi.
Beberapa tips ini, mungkin dapat membantu anda para orangtua untuk dapat menolong anak beradaptasi kembali dan bersosialisasi dengan wajar :
- Sabar mengahadapi perubahan dan mencoba mengerti dengan cara berdiskusi.
- Gali perasaan-perasaan yang anak rasakan saat harus berinteraksi kembali secara langsung.
- Ketika mereka mengungkapkan perasaan canggung, ajak untuk mereka melihat penyebabnya dan cari solusi bersama untuk mengatasinya.
- Ketika suatu saat mereka memperlihatkan perubahan artinya mereka mulai dapat bergaul secara langsung dengan lebih baik, beri pujian dan terus mendorong untuk melakukan lebih sering lagi.
- Ketika masih belum terjadi, bersabar dan terus mendorong.